Literasi Keagamaan dan Moderasi Beragama Semarak di Palu: PBAL2K Kemenag RI dan MAN IC Kota Palu Gelar Festival Interaktif Penuh Inspirasi
Admin Humas
31 Oktober 2025 57 x Info Madrasah
Kepala Pusat Penilaian Buku Agama, Lektur, dan Literasi Keagamaan, Dr. H. M. Sidik Sisdiyanto, M.Pd.
(Palu-Humas)
Semangat literasi dan penguatan moderasi beragama membahana di Kota Palu,
Sulawesi Tengah. Hari ini, Jumat (31/10/2025), Pusat Penilaian Buku Agama,
Lektur dan Literasi Keagamaan (PBAL2K) Kementerian Agama RI bersinergi dengan
MAN Insan Cendekia (IC) Kota Palu sukses menggelar Festival Literasi Keagamaan
Tahun 2025 di Gedung Auditorium MAN IC Kota Palu. Acara yang dikemas interaktif
dan inspiratif ini menjadi panggung bagi ratusan pelajar dan civitas akademika
untuk mendalami literasi keagamaan dan nilai-nilai moderasi.
Festival
ini menandai komitmen serius Kementerian Agama dalam menyebarluaskan pemahaman
keagamaan yang moderat dan membekali generasi muda dengan kemampuan literasi
yang kritis di era digital.
Inti
dari festival ini adalah dua kegiatan utama yang menarik perhatian peserta.
Pertama, Workshop Penulisan Cerpen Tiga Paragraf yang memicu kreativitas peserta
didik dalam merangkai narasi singkat namun mendalam. Sesi ini disambut
antusias, terbukti dari interaksi aktif antara pemateri dan peserta yang ingin
mengasah kemampuan menulis mereka. Penulisan cerpen singkat diharapkan menjadi
media efektif bagi peserta didik untuk menyampaikan gagasan moderasi dan
nilai-nilai luhur agama secara ringkas dan mudah dicerna.
Kedua,
Pemutaran Film Moderasi Beragama menjadi highlight yang membuka cakrawala
peserta tentang pentingnya toleransi, kerukunan, dan sikap saling menghargai di
tengah keberagaman Indonesia. Total tiga film pendek inspiratif diputar, yakni "Epetus,"
"Dhawak," dan "Islah." Ketiga tayangan ini sukses menarik
perhatian penuh dari audiens.
Film
"Epetus" yang mengangkat isu toleransi dalam kehidupan sehari-hari
khusus nya dalam pendidikan, "Dhawak" yang menyentuh tentang
pentingnya kearifan lokal dalam beragama, serta "Islah" yang fokus
pada upaya perdamaian dan penyelesaian segala sesuatu dengan tidak menggunakan
kekerasan, semuanya memberikan pesan mendalam. Peserta didik tampak begitu
antusias menyaksikan tayangan-tayangan tersebut. Mereka terlihat khusyuk
menyimak alur cerita yang relevan dengan tantangan sosial kekinian, memperkuat
pemahaman bahwa moderasi beragama bukan sekadar slogan, tetapi praktik nyata
dalam kehidupan bermasyarakat. Film-film ini menjadi sarana edukasi yang sangat
kuat, menggugah emosi, dan merangsang diskusi pasca-tayang mengenai
implementasi nilai-nilai moderasi.
Tingginya
gaung acara ini tercermin dari kehadiran para pejabat penting yang memberikan
dukungan langsung. Hadir dalam acara ini antara lain Kepala Pusat PBAL2K
Kemenag RI Dr. H. M Sidik Sisdiyanto, M.Pd, Plt Kepala Kantor Kementerian Agama
Provinsi Sulawesi Tengah, Kabid Penmad Kanwil Kemenag Sulteng, Kasi Pendis
Kemenag Kota Palu, serta Kepala MAN Insan Cendekia Kota Palu. Kehadiran para
pimpinan ini menunjukkan komitmen vertikal dari pusat hingga daerah dalam
penguatan literasi dan moderasi.
Tak
hanya diikuti oleh seluruh peserta didik dan civitas akademika MAN IC Kota
Palu, festival ini juga melibatkan peserta didik terbaik perwakilan dari
berbagai MTs di wilayah Palu, Sigi, dan Donggala, beserta para kepala madrasah
pendamping. Kehadiran delegasi madrasah dari tiga wilayah ini menunjukkan bahwa
semangat literasi dan moderasi telah menjangkau dan mempersatukan komunitas
pendidikan di Sulawesi Tengah, menjadikannya agenda bersama untuk mencetak
generasi yang damai dan cerdas.
Suasana
festival berlangsung sangat hidup dan interaktif, jauh dari kesan monoton.
Salah satu momen yang paling dinantikan adalah sesi quiz dari panitia.
Pertanyaan-pertanyaan seputar materi workshop, film yang ditayangkan, dan
konsep literasi keagamaan dijawab dengan sigap dan cerdas oleh para peserta.
Sesi ini tidak hanya berfungsi sebagai evaluasi ringan, tetapi juga sebagai
penyemangat yang berhasil menciptakan energi positif, kompetisi sehat, dan tawa
di dalam auditorium. Hadiah menarik yang disiapkan panitia semakin memicu
semangat para pelajar untuk aktif berpartisipasi.
Festival
Literasi Keagamaan 2025 ini diharapkan menjadi langkah awal yang berkelanjutan
untuk melahirkan generasi muda madrasah yang tidak hanya unggul dalam ilmu
pengetahuan umum dan agama, tetapi juga memiliki literasi keagamaan yang kuat,
berwawasan luas, serta menjunjung tinggi nilai-nilai moderasi dalam setiap
aspek kehidupan mereka. Kegiatan ini membuktikan bahwa pendidikan madrasah
merupakan garda terdepan dalam merawat kerukunan dan menciptakan perdamaian di
Indonesia.

